GEMERICIK CINTA Hari semakin senja jemariku masih saja menggulir butiran-butiran kayu yang menjadi saksi kelak atas diriku dihadapan Raja-ku, Raja dari segala Raja yang berkuasa Ketanangan tak terkira terasa begitu menusuk, menghunus hatiku, tulang-tulang rusuk terasa erat mencengkeram tubuh-ku, menyesakkan jantung, buliran air mata yang menetes bagai mutiara yang tak ternilai oleh apa pun. Ya...kurasakan, kurasakan getaran cinta ini, kudengar kudengar gemericik cinta ini, kurasa tetesan cinta ini bagai embun menyentuh kalbuku. Tuhanku... inikah Kau inikah Kau Kau tunjukan cintaMu pada kami gembala-gembala yang sering tersesat, gembala-gembala yang buta yang buta akan kebesaranMu, gembala-gembala yang tuli yang tuli akan seruanMu. Ampuni kami, bimbinglah kami, Ya Rabb-ku, dengan Cinta Gemericik cinta-MU Serambi Masjid Al Adhab...
Skenario Allah itu seperti Pelangi yang hadir setelah hujan, suka dan duka kehidupan adalah warna yang menjadikannya indah.