Langsung ke konten utama

part G

 ~ Sang Pemilik
Cinta Yang Abadi ~

Hari ini entah mengapa jari-jari kecilku mengajak jiwaku merangkai kata-kata yang mungkin tak indah ataupun memukau seperti sajak-sajak sang maestro tersohor.

aku tak tahu
aku tak mengerti
aku tak mampu menyimpulkan
aku tak tahu sedikit pun
tentang misteri hidup ini

Saat itu aku masih ingusan, yang bodoh, berkeinginan mencoba mengenal arti kata cinta. Benar kata pepatah "Jangan suka bermain api". Tapi hidup ini bukan untuk disesali, karena dengan mencintai aku bisa belajar tentang kehidupan, belajar memahami, belajar untuk mengerti, belajar menerima, belajar tentang keikhlasan, dan yang terpenting dengan mencintai kita dapat menemukan cara untuk mendapatkan cintaNya - cinta yang sejati.

 

Ibarat mimpi di sepertiga malam yang membangunkan kita untuk sejenak bermunajah kepadaNya, cinta bisa membuat kita sadar dan semakin mendekatkan diri kita pada Sang Pemilik Cinta yang abadi.

Tapi ibarat mimpi disenja hari, yang menghanyutkan lalu mengagetkan kita, cinta membuat kita tertatih, terlena, berdebar, bahkan menangis karena begitu banyak rasa sakit yang kita rasakan dalam mencintai.

 

Cinta mengajak aku mengenalnya, cinta mengajarkan aku cara mempercai perasaan.

Ya, perasaan yang kuyakin adalah kebenaran dalam hidup ini. Cinta juga yang menuntunku menyimpulkan kata kunci dalam menapaki jalan hidup yang penuh pintu misteri. 


                             <<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<

 









 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profile Tokoh (Eko Pratomo Suyatno) : Ayah Berhati Malaikat

  Eko Pratomo Suyatno, siapa yang tidak kenal lelaki bersahaja ini? Namanya sering muncul di koran, televisi, di buku-buku investasi dan keuangan. Dialah salah seorang dibalik kemajuan industri reksadana di Indonesia dan juga seorang pemimpin dari sebuah perusahaan investasi reksadana besar di negeri ini. Dalam posisinya seperti sekarang ini, boleh jadi kita beranggapan bahwa pria ini pasti super sibuk dengan segudang jadwal padat. Tapi dalam note ini saya tidak akan menyoroti kesuksesan beliau sebagai eksekutif. Karena ada sisi kesehariannya yang luar biasa!!!! Usianya sudah tidak terbilang muda lagi, 60 tahun. Orang bilang sudah senja bahkan sudah mendekati malam, tapi Pak Suyatno masih bersemangat merawat istrinya yang sedang sakit. Mereka menikah sudah lebih 32 tahun. Dikaruniai 4 orang anak. Dari isinilah awal cobaan itu menerpa, saat istrinya melahirkan anak yang ke empat. tiba-tiba kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan. Hal itu terjadi selama 2 tahun,

Berlapang Dada - Sekuat Karang

  Aku tidak boleh menangisi nasibku yang bersuamikan siapa. Ini pilihanku sendiri. Kalaupun pilihanku ini membuat hidupku susah dan hidup sengsara lagi seperti apa yang dialami orangtuaku dulu, semoga Alah kuatkan pundakku. Aku tak boleh meratapi apa yang terjadi padaku kemarin, saat ini ataupun yang terjadi di masa depan meski itu akan terasa pahit dan menyedihkan dijalani. Menangis hanya akan membuatku tidak berani menerima kenyataan dan takut unntuk melangkah maju meninggalkan beban yang ada di pundaku saat ini. Kalaupun aku melangkah untuk melepaskan beban di pundak yang nantinya hanya untuk berganti dengan beban lain yang mungkin lebih berat, berharap saja agar beban itu akan dibuatNya lebih ringan untuk dijalani. Allah, aku tak ingin menyesali keputusanku. Tuntun aku dan kuatkan aku untuk menjalani hari-hari esok sebagai seorang anak, seorang istri dan juga seorang ibu bagi anakku. Aku pasrahkan masa depan anak dan keluargaku padaMu Ya Allah. KepadaMu aku berserah.

cord d'bagindas empat mata

Empat Mata d'Bagindas [intro] E B C#m A 3x E B Biarkanlah diri ini C#m A Untuk mencoba mendekatimu E B Mendekati indahnya dirimu C#m A Dirimu yang hadir di mimpiku [int] E B C#m A E B Berikanlah aku waktu C#m A Dan keadaan yang engkau mampu E B Empat mata yang ku mau C#m A B Untuk katakan cinta padamu F#m B Hati ini takkan bisa F#m B Lebih lama tuk memendam rasa [chorus] A E Empat mata bicara padamu C#m B Ku katakan aku cinta kamu A E Empat mata ku ingin bertemu C#m B Tuk ungkapkan isi di hatiku E B Berikanlah aku waktu C#m A Dan keadaan yang engkau mampu E B Empat mata yang ku mau C#m A B Untuk katakan cinta padamu F#m B Hati ini takkan bisa F#m B Lebih lama tuk memendam rasa [chorus] A E Empat mata bicara padamu