Langsung ke konten utama

part G-4

~ Membuat Aku

Mengingat Kekuranganku~

Aku mulai berteman dengan siapa pun, karena tuntutan organisasi yang mengharuskanku mengenal banyak orang.Tapi perasaan bersalahku padanya membuat aku kini berpikir sangat menyayanginya, mengaguminya, atau bahkan mencintainya, itu yang  aku tahu.

Aku terus berusaha memperbaiki diri, dan berharap dia mengatakan apa salahku tapi itu impossible karena sampai sekarang aku tak tahu apa alasan dia berubah sikap pada waktu itu. Aku semakin percaya pada perasaanku bahwa aku mencintainya, aku memantapkan hati untuk menjaga hati ini.

Tapi ternyata menjaga hati dan persaan itu sangat sulit, tak semudah lisan berkata-kata. Bisa aku katakan, dia orang pertama yang bisa membuat aku terus mengingat kekurangan dan kesalahanku. Aku tak perduli kebahagiaanku, yang aku ingin semua orang dalam hidupku harus bahagia.

Waktu terus bergulir, tapi perasaanku masih saja dalam posisi yang sama. Matahari terus saja bersinar, sedangkan diriku semakin tak berani melihat gagahnya sang mentari yang selalu siap menyongsong hari. Bahkan aku merasa sangat tak berarti bila bermunajah dikala fajar, seakan diri ini begitu kecil. Diri ini yang hanya bisa menangis dan mengadu. Tapi tak bisa memungkiri, bahwa aku malu untuk menghadapi sang  fajar.

Setiap detik aku mengingat dia, air mata ini selalu saja menitik. Tak bisa terhenti, setiap malam dalam doaku selalu terucap doa untkuknya. Bahkan ketika hati ini tersakiti olehnya, masih saja aku mengingat cinta ini dan tak dapat membencinya.

Aku tak bisa memungkiri untuk kali ini, mungkin aku memang mencintai semua yang ada pada dirinya.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profile Tokoh (Eko Pratomo Suyatno) : Ayah Berhati Malaikat

  Eko Pratomo Suyatno, siapa yang tidak kenal lelaki bersahaja ini? Namanya sering muncul di koran, televisi, di buku-buku investasi dan keuangan. Dialah salah seorang dibalik kemajuan industri reksadana di Indonesia dan juga seorang pemimpin dari sebuah perusahaan investasi reksadana besar di negeri ini. Dalam posisinya seperti sekarang ini, boleh jadi kita beranggapan bahwa pria ini pasti super sibuk dengan segudang jadwal padat. Tapi dalam note ini saya tidak akan menyoroti kesuksesan beliau sebagai eksekutif. Karena ada sisi kesehariannya yang luar biasa!!!! Usianya sudah tidak terbilang muda lagi, 60 tahun. Orang bilang sudah senja bahkan sudah mendekati malam, tapi Pak Suyatno masih bersemangat merawat istrinya yang sedang sakit. Mereka menikah sudah lebih 32 tahun. Dikaruniai 4 orang anak. Dari isinilah awal cobaan itu menerpa, saat istrinya melahirkan anak yang ke empat. tiba-tiba kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan. Hal itu terjadi selama 2 tahun,

Berlapang Dada - Sekuat Karang

  Aku tidak boleh menangisi nasibku yang bersuamikan siapa. Ini pilihanku sendiri. Kalaupun pilihanku ini membuat hidupku susah dan hidup sengsara lagi seperti apa yang dialami orangtuaku dulu, semoga Alah kuatkan pundakku. Aku tak boleh meratapi apa yang terjadi padaku kemarin, saat ini ataupun yang terjadi di masa depan meski itu akan terasa pahit dan menyedihkan dijalani. Menangis hanya akan membuatku tidak berani menerima kenyataan dan takut unntuk melangkah maju meninggalkan beban yang ada di pundaku saat ini. Kalaupun aku melangkah untuk melepaskan beban di pundak yang nantinya hanya untuk berganti dengan beban lain yang mungkin lebih berat, berharap saja agar beban itu akan dibuatNya lebih ringan untuk dijalani. Allah, aku tak ingin menyesali keputusanku. Tuntun aku dan kuatkan aku untuk menjalani hari-hari esok sebagai seorang anak, seorang istri dan juga seorang ibu bagi anakku. Aku pasrahkan masa depan anak dan keluargaku padaMu Ya Allah. KepadaMu aku berserah.

cord d'bagindas empat mata

Empat Mata d'Bagindas [intro] E B C#m A 3x E B Biarkanlah diri ini C#m A Untuk mencoba mendekatimu E B Mendekati indahnya dirimu C#m A Dirimu yang hadir di mimpiku [int] E B C#m A E B Berikanlah aku waktu C#m A Dan keadaan yang engkau mampu E B Empat mata yang ku mau C#m A B Untuk katakan cinta padamu F#m B Hati ini takkan bisa F#m B Lebih lama tuk memendam rasa [chorus] A E Empat mata bicara padamu C#m B Ku katakan aku cinta kamu A E Empat mata ku ingin bertemu C#m B Tuk ungkapkan isi di hatiku E B Berikanlah aku waktu C#m A Dan keadaan yang engkau mampu E B Empat mata yang ku mau C#m A B Untuk katakan cinta padamu F#m B Hati ini takkan bisa F#m B Lebih lama tuk memendam rasa [chorus] A E Empat mata bicara padamu