Langsung ke konten utama

Now With My New Laptop


Tak tahu apa yang harus aku tulis, mungkin aku hanya bisa bercerita sedikit tentang diriku sendiri bersama Laptop HP-ku.
Aku seorang anak dari keluarga yang sangat sederhana, tapi aku sangat yakin bahwa  Allah begitu menyayangiku dan keyakinanku berbuah manis karena setiap do’aku selama ini selalu dikabulkan.
(Thanks Allah.....# bersyukur)
Mulai dari bisa bersekolah di sekolah-sekolah yang terbilang unggul di Semarang : SDN Ngesrep 02, SMPN 21 Semarang, dan hampir 3 tahun aku di STMPembangunan Semarang. Banyak hal yang menurutku miracle yang aku alami, termasuk impianku mempunyai sebuah laptop.
Bagaimana tidak? Setiap malam aku harus datang ke rumah tetanggaku untuk meminjam komputer hingga larut malam. Begitu setiap hariku jika ada tugas, nebeng dan nebeng tapi aku tak pernah mengeluh karena memang orang tuaku belum mampu membelikanku sebuah komputer, hingga akhirnya aku jatuh sakit. Di saat aku sakit aku hanya meyakini Allah akan memberikanku sebuah laptop dengan cara yang tidak kuduga.
Setiap hari aku harus membantu ibuku bekerja membersihkan rumah tetanggaku, memeberikan les private di rumah tetangga dengan gaji 200rb per bulan, dan berdagang apa saja ( menjual pulsa, jual coklat viontine, makanan kecil ), selain itu aku juga aktif mengikuti berbagai lomba dan kejuaraan Pencak Silat agar bisa mengumpulkan rupiah demi rupiah untuk membeli sebuah laptop guna membantuku menyelesaikan tugas-tugas sekolah.
Ya, ternyata kesabaran, do’a dan usahaku selama ini membuhakan hasil yang indah. Aku mendapat juara III Lomba Menulis E-Tarbiah dengan judul “Memanfaatkan IT dalam Dakwah” se-Jateng & DIY. Sebenarnya aku sangat berharap menjadi juara I karena hadiahnya adalah sebuah Netbook, tapi ternyata Allah punya rencana lain : beberapa bulan kemudian, Pakdhe memberiku amplop coklat yang berisi uang, ditambah uang pembinaan lomba dan tabunganku selama ini cukup  untuk membeli sebuah laptop HP G42, core i3, HD 500, VGA 2G berwarna hitam. Waw......Subhanallah, aku bener-bener tidak menyangka impianku untuk memiliki sebuah laptop terwujud begitu cepat.

  ME 'n MY NEW LAPTOP


Btw, sekarang kita ngomongin aku dengan laptop baruku. Aku bisa menulis banyak karya, beberapa diantaranya ” Puisi Untuk Bapak “ dan “TIADA” yang udah ditempel di SM Cybernews , bisa aktif nge-blog, bisa bikin program aplikasidan diantaranya:  program “ ME-P (Management E-Pulsa) ” untuk membantuku dalam memanagement bisnis pulsa elektronik, bisa bikin proposal peminjaman modal pengembangan usaha pulsa elektronik, bisa ngelesi pelajaran TIK,bisa ngajari adik-adikku tentang komputer, bisa bantu temenku yang ga’ punya komputer buat menyelesaikan tugasnya, bisa nulis novel setiap hari yang semoga suatu hari nanti bisa diterbitkan (Aamiin...#sangat berharap), dan yang paling penting : bisa menyelesaikan tugas tanpa harus nebeng komputer dirumah tetangga hingga larut malam, atau nginep di pondok temen lagi. 

                           ADIK 'n  MURIDKU
   

Selain itu, kebahagiaan batin yang aku rasakan adalah aku punya sahabat baru yang selalu setia  jadi tempat curahan hatiku setiap malam.
Monitor laptop = buku diary ku; keyboard laptop = bolpoinku

 MY NEW LAPTOP



Karya-karyaku with My New Laptop

PUISI-PUISIKU

 UNTUK BAPAK

 TIADA


ME-P (MANAGEMENT ELEKTRONIK PULSA)








 






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profile Tokoh (Eko Pratomo Suyatno) : Ayah Berhati Malaikat

  Eko Pratomo Suyatno, siapa yang tidak kenal lelaki bersahaja ini? Namanya sering muncul di koran, televisi, di buku-buku investasi dan keuangan. Dialah salah seorang dibalik kemajuan industri reksadana di Indonesia dan juga seorang pemimpin dari sebuah perusahaan investasi reksadana besar di negeri ini. Dalam posisinya seperti sekarang ini, boleh jadi kita beranggapan bahwa pria ini pasti super sibuk dengan segudang jadwal padat. Tapi dalam note ini saya tidak akan menyoroti kesuksesan beliau sebagai eksekutif. Karena ada sisi kesehariannya yang luar biasa!!!! Usianya sudah tidak terbilang muda lagi, 60 tahun. Orang bilang sudah senja bahkan sudah mendekati malam, tapi Pak Suyatno masih bersemangat merawat istrinya yang sedang sakit. Mereka menikah sudah lebih 32 tahun. Dikaruniai 4 orang anak. Dari isinilah awal cobaan itu menerpa, saat istrinya melahirkan anak yang ke empat. tiba-tiba kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan. Hal itu terjadi selama 2 tahun,

Berlapang Dada - Sekuat Karang

  Aku tidak boleh menangisi nasibku yang bersuamikan siapa. Ini pilihanku sendiri. Kalaupun pilihanku ini membuat hidupku susah dan hidup sengsara lagi seperti apa yang dialami orangtuaku dulu, semoga Alah kuatkan pundakku. Aku tak boleh meratapi apa yang terjadi padaku kemarin, saat ini ataupun yang terjadi di masa depan meski itu akan terasa pahit dan menyedihkan dijalani. Menangis hanya akan membuatku tidak berani menerima kenyataan dan takut unntuk melangkah maju meninggalkan beban yang ada di pundaku saat ini. Kalaupun aku melangkah untuk melepaskan beban di pundak yang nantinya hanya untuk berganti dengan beban lain yang mungkin lebih berat, berharap saja agar beban itu akan dibuatNya lebih ringan untuk dijalani. Allah, aku tak ingin menyesali keputusanku. Tuntun aku dan kuatkan aku untuk menjalani hari-hari esok sebagai seorang anak, seorang istri dan juga seorang ibu bagi anakku. Aku pasrahkan masa depan anak dan keluargaku padaMu Ya Allah. KepadaMu aku berserah.

cord d'bagindas empat mata

Empat Mata d'Bagindas [intro] E B C#m A 3x E B Biarkanlah diri ini C#m A Untuk mencoba mendekatimu E B Mendekati indahnya dirimu C#m A Dirimu yang hadir di mimpiku [int] E B C#m A E B Berikanlah aku waktu C#m A Dan keadaan yang engkau mampu E B Empat mata yang ku mau C#m A B Untuk katakan cinta padamu F#m B Hati ini takkan bisa F#m B Lebih lama tuk memendam rasa [chorus] A E Empat mata bicara padamu C#m B Ku katakan aku cinta kamu A E Empat mata ku ingin bertemu C#m B Tuk ungkapkan isi di hatiku E B Berikanlah aku waktu C#m A Dan keadaan yang engkau mampu E B Empat mata yang ku mau C#m A B Untuk katakan cinta padamu F#m B Hati ini takkan bisa F#m B Lebih lama tuk memendam rasa [chorus] A E Empat mata bicara padamu