Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

My Story of Long Distance Marriage

Rabu, 12 September 2018 Jakarta – Indonesia              Dear Diary,                         Jam menunjukkan masih pukul 21.00 WIB, untuk kota sebesar Jakarta jam segini bisa dibilang masih belum larut untuk beristirahat. Kebanyakan masih di jalan atau baru saja sampai di rumah setelh seharian bekerja. Ya, beginilah kehidupan di Ibu Kota Jakarta. Tapi beruntung, aku tinggal di kosan yang tidak jauh dari kantor tempat aku bekerja. Tak harus berangkat jam 6 pagi apalagi sebelum subuh untuk bisa sampai ke kantor sebelum pukul 8 pagi. Cukup 5 menit mengendarai kendaraan bermotor roda 2 untuk bisa sampai ke parkiran Masjid dekat kantor.                         Hari ini lagi-lagi aku sendiri, ini kehidupan yang harus dijalani oleh istri-istri yang long distance marriage. Bersuami tapi rasa jomblo, jadi tenang aja menurutku jomblo itu bukan makhluk satu-satunya yang sering merasa kesepian tapi hubungan seperti yang aku jalani ini ternyata lebih daripada kesepiannya para jomblo

RINDU

Harusku larikan kemanakah rindu ini? Begitu pedih jika dipendam Begitu sakit jika dibiarkan Tolong jelaskan bagaimana aku harus mengatasinya! Setiap waktu   aku hanya bisa mengambil kitab suci Membacanya perlahan Ayat-ayat Nya merasuk Seakan setiap katanya bertanya padaku: “apa kabar hati?” Tak ada jawab dalam lisan Ia hanya memanggil air mata Setiap waktu selama 28 hari Aku berteman “Sendiri” Aku disini selalu bertanya Kapankah kebersamaan semu ini akan berakhir Kapankah kita akan bersama Kapankah rindu ini berhenti menghampiriku? Kau bilang: “lakukanlah hal yang bisa membuatmu bahagia” Kau bilang: “kembangkanlah bakatmu” Bagaimana jika hal yang membuatku bahagia adalah bisa bersamamu sekarang juga Bagaimana jika bakatku sudah tenggelam hingga aku lupa apa bakatku? Siapakah yang bisa menolongku? Kamu? Dimana kamu? Atau aku harus bertanya pada siapa? Ah aku tahu, aku harus bertanya pada Tuhan. Tapi apa yang harus aku