Langsung ke konten utama

part G - 2

~ Hidupku Berubah
180 Derajat~

Cinta mengajak aku mengenalnya, cinta mengajarkan aku cara mempercayai perasaan.

Ya, perasaan yang kuyakin adalah kebenaran dalam hidup ini. 

 

 

Cinta ... entah kapan aku mulai mengenal kata cinta. Berani mengenal kaum adam, berani berkomunikasi dengan mereka. Aku tak tahu, yang ku tahu perasaan ini awalnya merasa tersesat karena sudah memasuki wilayah kaum adam. Sekolah yang seharusnya aku sadari sejak awal, aku harus susah payah menyesuaikan diri dan menerima semua perubahan lingkunganku. 

Hidupku terasa berubah 180 derajat. Aku tak pernah mengenal laki-laki, berkomunikasi pun jarang, apalagi berinteraksi dan menatap kaum adam. Ternyata Allah sangat sayang padaku, aku diperkenalkan dengan organisasi yang memang membuatku nyaman. Annisa', aku tak menyangka aku seorang yang cuek, pendiam, dan tak pernah mau tahu tentang dunia organisasi bisa dipercaya teman-teman seangkatan serta pembina untuk memimpin organisasi ini. Ini adalah beban yang sangat berat menurutku karena aku tak pernah mau main-main dengan segala hal. Ini adalah sebuah amanat besar dan aku harus bisa membuat suatu perubahan yang baik  bagi semuanya terutama bagi kaum wanita yang minoritas di sekolah ini.

Aku enjoy dengan banyak ide berkecamuk di otakku, dan 2 rekanku yang selalu melengkapiku.

 

 

Fitri dan Aulia, kami memang tidak satu kelas tapi mungkin inilah tempat kami dipersatukan oleh Allah untuk bisa belajar dari satu sama lain. Hari-hariku hanya untuk memikirkan apa yang akan kami lakukan untuk terus mengajak teman-teman annisa' bersama-sama belajar utuk menjadi orang yang lebih baik lagi.


                >>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profile Tokoh (Eko Pratomo Suyatno) : Ayah Berhati Malaikat

  Eko Pratomo Suyatno, siapa yang tidak kenal lelaki bersahaja ini? Namanya sering muncul di koran, televisi, di buku-buku investasi dan keuangan. Dialah salah seorang dibalik kemajuan industri reksadana di Indonesia dan juga seorang pemimpin dari sebuah perusahaan investasi reksadana besar di negeri ini. Dalam posisinya seperti sekarang ini, boleh jadi kita beranggapan bahwa pria ini pasti super sibuk dengan segudang jadwal padat. Tapi dalam note ini saya tidak akan menyoroti kesuksesan beliau sebagai eksekutif. Karena ada sisi kesehariannya yang luar biasa!!!! Usianya sudah tidak terbilang muda lagi, 60 tahun. Orang bilang sudah senja bahkan sudah mendekati malam, tapi Pak Suyatno masih bersemangat merawat istrinya yang sedang sakit. Mereka menikah sudah lebih 32 tahun. Dikaruniai 4 orang anak. Dari isinilah awal cobaan itu menerpa, saat istrinya melahirkan anak yang ke empat. tiba-tiba kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan. Hal itu terjadi selama 2 tahun,

Berlapang Dada - Sekuat Karang

  Aku tidak boleh menangisi nasibku yang bersuamikan siapa. Ini pilihanku sendiri. Kalaupun pilihanku ini membuat hidupku susah dan hidup sengsara lagi seperti apa yang dialami orangtuaku dulu, semoga Alah kuatkan pundakku. Aku tak boleh meratapi apa yang terjadi padaku kemarin, saat ini ataupun yang terjadi di masa depan meski itu akan terasa pahit dan menyedihkan dijalani. Menangis hanya akan membuatku tidak berani menerima kenyataan dan takut unntuk melangkah maju meninggalkan beban yang ada di pundaku saat ini. Kalaupun aku melangkah untuk melepaskan beban di pundak yang nantinya hanya untuk berganti dengan beban lain yang mungkin lebih berat, berharap saja agar beban itu akan dibuatNya lebih ringan untuk dijalani. Allah, aku tak ingin menyesali keputusanku. Tuntun aku dan kuatkan aku untuk menjalani hari-hari esok sebagai seorang anak, seorang istri dan juga seorang ibu bagi anakku. Aku pasrahkan masa depan anak dan keluargaku padaMu Ya Allah. KepadaMu aku berserah.

cord d'bagindas empat mata

Empat Mata d'Bagindas [intro] E B C#m A 3x E B Biarkanlah diri ini C#m A Untuk mencoba mendekatimu E B Mendekati indahnya dirimu C#m A Dirimu yang hadir di mimpiku [int] E B C#m A E B Berikanlah aku waktu C#m A Dan keadaan yang engkau mampu E B Empat mata yang ku mau C#m A B Untuk katakan cinta padamu F#m B Hati ini takkan bisa F#m B Lebih lama tuk memendam rasa [chorus] A E Empat mata bicara padamu C#m B Ku katakan aku cinta kamu A E Empat mata ku ingin bertemu C#m B Tuk ungkapkan isi di hatiku E B Berikanlah aku waktu C#m A Dan keadaan yang engkau mampu E B Empat mata yang ku mau C#m A B Untuk katakan cinta padamu F#m B Hati ini takkan bisa F#m B Lebih lama tuk memendam rasa [chorus] A E Empat mata bicara padamu