Langsung ke konten utama

PE ER dari PESEEk....

Kog lagi2 sih......banyak amat yg ngasi pe er.Pesek lagi tuh ikut2an #huft :(
Yaudah deh couse aku anak tajin jadi tak kerjain aja deh,.... hohoho

1. Lebih milih PEDAS apa MANIS?
           pedas

2. Sering ketiduran tiba-tiba, tanpa sebab?
          yo'i, sama dong ama Peseek..hahahaha

3. Suka baca novel? Apa aja?
         enggak sih, cuma yg best seller paling. kayak Surat kecil untuk Tuhan

4. Paling benci sama hewan apa? Kenapa?
          ga ada deh kayaknya....

5. Suka sama film korea nggak? Alesannya?
        iya..tapi dulu, sekarang udah enggak.takut kepincut sama actornya..hehehehe

6. Kalo kuliah kepengen kuliah dimana?
       ITB

7. Cita-cita terpendammu apa?
      jadi psikolog

8. Suka Coklat ndak?
        suka, aku pernah jualan coklat malahan.siapa yg mau ngasi aku order ayo?kita join jadi wirausaha muda yokkk.!

9. Hal konyol yang kepengen kamu lakuin?
         emmmmmm........apa ya? mungkin mbajak satelit.hahaha....mungkin  ga ya? atau ada ide lain kah?

10. Korea atau Italy?
         Italy aja, biar bisa makan Pizza asli sana..hemmm yamiii..

11. Masih inget lagu waktu TK ndak? lagu apa?
        masih...balonku ada 5, tapi warna yg terakhir "balonku tinggal 4. merah muda dan biru"hahaha...#hla wong tinggal 4 kog malah merah muda dan biru, harusnya kan kupegang erat2.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profile Tokoh (Eko Pratomo Suyatno) : Ayah Berhati Malaikat

  Eko Pratomo Suyatno, siapa yang tidak kenal lelaki bersahaja ini? Namanya sering muncul di koran, televisi, di buku-buku investasi dan keuangan. Dialah salah seorang dibalik kemajuan industri reksadana di Indonesia dan juga seorang pemimpin dari sebuah perusahaan investasi reksadana besar di negeri ini. Dalam posisinya seperti sekarang ini, boleh jadi kita beranggapan bahwa pria ini pasti super sibuk dengan segudang jadwal padat. Tapi dalam note ini saya tidak akan menyoroti kesuksesan beliau sebagai eksekutif. Karena ada sisi kesehariannya yang luar biasa!!!! Usianya sudah tidak terbilang muda lagi, 60 tahun. Orang bilang sudah senja bahkan sudah mendekati malam, tapi Pak Suyatno masih bersemangat merawat istrinya yang sedang sakit. Mereka menikah sudah lebih 32 tahun. Dikaruniai 4 orang anak. Dari isinilah awal cobaan itu menerpa, saat istrinya melahirkan anak yang ke empat. tiba-tiba kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan. Hal itu terjadi selama 2 tahun,

Berlapang Dada - Sekuat Karang

  Aku tidak boleh menangisi nasibku yang bersuamikan siapa. Ini pilihanku sendiri. Kalaupun pilihanku ini membuat hidupku susah dan hidup sengsara lagi seperti apa yang dialami orangtuaku dulu, semoga Alah kuatkan pundakku. Aku tak boleh meratapi apa yang terjadi padaku kemarin, saat ini ataupun yang terjadi di masa depan meski itu akan terasa pahit dan menyedihkan dijalani. Menangis hanya akan membuatku tidak berani menerima kenyataan dan takut unntuk melangkah maju meninggalkan beban yang ada di pundaku saat ini. Kalaupun aku melangkah untuk melepaskan beban di pundak yang nantinya hanya untuk berganti dengan beban lain yang mungkin lebih berat, berharap saja agar beban itu akan dibuatNya lebih ringan untuk dijalani. Allah, aku tak ingin menyesali keputusanku. Tuntun aku dan kuatkan aku untuk menjalani hari-hari esok sebagai seorang anak, seorang istri dan juga seorang ibu bagi anakku. Aku pasrahkan masa depan anak dan keluargaku padaMu Ya Allah. KepadaMu aku berserah.

cord d'bagindas empat mata

Empat Mata d'Bagindas [intro] E B C#m A 3x E B Biarkanlah diri ini C#m A Untuk mencoba mendekatimu E B Mendekati indahnya dirimu C#m A Dirimu yang hadir di mimpiku [int] E B C#m A E B Berikanlah aku waktu C#m A Dan keadaan yang engkau mampu E B Empat mata yang ku mau C#m A B Untuk katakan cinta padamu F#m B Hati ini takkan bisa F#m B Lebih lama tuk memendam rasa [chorus] A E Empat mata bicara padamu C#m B Ku katakan aku cinta kamu A E Empat mata ku ingin bertemu C#m B Tuk ungkapkan isi di hatiku E B Berikanlah aku waktu C#m A Dan keadaan yang engkau mampu E B Empat mata yang ku mau C#m A B Untuk katakan cinta padamu F#m B Hati ini takkan bisa F#m B Lebih lama tuk memendam rasa [chorus] A E Empat mata bicara padamu